Gaya Chanel Menaklukan Dunia
Tribunnews.com - Rabu, 6 Maret 2013 21:19 WIB
AFP/PATRICK KOVARIK
Perancang
busana asal Jerman yang berkarya untuk Chanel, Karl Lagerfeld tampil
saat peragaan busana koleksi musim gugur/dingin 2013-2014 dari Chanel
pada hari kedelepan Paris Fashion Week di Grand Palais, Paris, Prancis,
Selasa (5/3/2013). AFP PHOTO/PATRICK KOVARIK
Berita Lainnya
- Stella McCartney Tunda Fashion Show Demi Sang Ayah
- Koleksi Stella McCartney Tonjolkan Sisi Maskulinitas Perempuan
- Pesona Kuil Hindu Menginspirasi Desain Catchy di Koleksi Terbaru Kenzo (Foto-foto)
- Beyonce Dikecam Penyayang Binatang Lagi karena Sepatu Anaconda
- Pujian dan Kritikan Desainer Top Belanda untuk Dunia Mode Indonesia
- Desainer Kaliber Dunia Asal Swedia Bilang Begini Soal Fashion Indonesia
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Karl Lagerfeld kembali menampilkan karyanya sebagai creative director rumah mode Chanel dalam rangkaian Paris Fashion Week. Sebagaimana ciri khasnya, Karl menyuguhkan koleksi terbarunya untuk Chanel dalam sebuah pagelaran yang spektakuler.
Di pagelaran yang berlangsung di Gran Palais, Paris, pada Selasa (5/3/2013), desainer berusia 79 tahun itu ingin merayakan seabadnya rumah mode yang didirikan oleh Coco Chanel itu "menglobalisasi" ranah mode dunia.
"Jiwa pagelaran kali ini semuanya tentang globalisasi Chanel," ujar desainer asal Jerman itu seperti yang
dikutip TRIBUNnews.com dari Associated Press.
Karl menuangkan konsepnya itu dalam dekorasi pagelaran yang megah.Sebuah globe raksasa setinggi 60 meter berdiri kokoh di tengah catwalk. Globe berwarna perak itu berhiaskan 300 bendera berlogo "CC" yang ditancapkan pada tempat-tempat butik Chanel berada.
Para model yang berjalan mengelilingi globe tersebu ibarat usaha Chanel untuk terus menaklukan dunia. "Lihat, masih banyak tempat yang tersisa," katanya.
Cara Karl dan Chanel menaklukan dunia adalah dengan menghadirkan koleksi-koleksi yang sangat versatile dan cocok buat segala umur.
Seperti yang terlihat dalam 79 look koleksi musim gugur-dingin 2013 yang Karl tampilkan saat itu.
Busana luaran (outer wear) yang terbuat dari bahan tweed, bahan yang sudah menjadi ciri khas Chanel, hadir dalam napas yang lebih modern. Misalnya dalam siluet bomber jacket dan parka. Warnanya pun didominasi warna hitam sehinggia menambahkan kesan desain yang edgy.
Kesan modern juga hadir pada atasan clean-cut dengan lengan puff, dan permainan aksen warna terang yang kontras seperti merah muda, kuning dan biru pada busana dan aksesori.
Pilihan quilted bag khas Chanel dalam desain yang catchy yang menjadi daya tarik tersendiri.
"Koleksinya romantis. I loved the clothes. Sangat berkesan Coco di awal abad 20-an, tapi Karl membuatnya uber-modern," kata aktris dan model Milla Jovovich yang merupakan salah satu tamu VIP Chanel. Selain Milla, ada Jessica Chastain dan Puteri Caroline dari Kerajaan Monako.
Hadirnya bintang lintas generasi dari berbagai belahan dunia itu sudah cukup membuktikan keberhasilan Chanel menaklukan dunia.
Terlalu ambisiuskah Karl jika ingin terus berekspansi? Dalam hal bisnis wajar saja. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan keuntungan besar. Tetapi Karl tidak mau terlalu ambisius.
"Ini bukan sebuah perjalanan ambisius.. Psikoanalisis membunuh kreativitas," ujar Karl
TRIBUNNEWS.COM - Karl Lagerfeld kembali menampilkan karyanya sebagai creative director rumah mode Chanel dalam rangkaian Paris Fashion Week. Sebagaimana ciri khasnya, Karl menyuguhkan koleksi terbarunya untuk Chanel dalam sebuah pagelaran yang spektakuler.
Di pagelaran yang berlangsung di Gran Palais, Paris, pada Selasa (5/3/2013), desainer berusia 79 tahun itu ingin merayakan seabadnya rumah mode yang didirikan oleh Coco Chanel itu "menglobalisasi" ranah mode dunia.
"Jiwa pagelaran kali ini semuanya tentang globalisasi Chanel," ujar desainer asal Jerman itu seperti yang
dikutip TRIBUNnews.com dari Associated Press.
Karl menuangkan konsepnya itu dalam dekorasi pagelaran yang megah.Sebuah globe raksasa setinggi 60 meter berdiri kokoh di tengah catwalk. Globe berwarna perak itu berhiaskan 300 bendera berlogo "CC" yang ditancapkan pada tempat-tempat butik Chanel berada.
Para model yang berjalan mengelilingi globe tersebu ibarat usaha Chanel untuk terus menaklukan dunia. "Lihat, masih banyak tempat yang tersisa," katanya.
Cara Karl dan Chanel menaklukan dunia adalah dengan menghadirkan koleksi-koleksi yang sangat versatile dan cocok buat segala umur.
Seperti yang terlihat dalam 79 look koleksi musim gugur-dingin 2013 yang Karl tampilkan saat itu.
Busana luaran (outer wear) yang terbuat dari bahan tweed, bahan yang sudah menjadi ciri khas Chanel, hadir dalam napas yang lebih modern. Misalnya dalam siluet bomber jacket dan parka. Warnanya pun didominasi warna hitam sehinggia menambahkan kesan desain yang edgy.
Kesan modern juga hadir pada atasan clean-cut dengan lengan puff, dan permainan aksen warna terang yang kontras seperti merah muda, kuning dan biru pada busana dan aksesori.
Pilihan quilted bag khas Chanel dalam desain yang catchy yang menjadi daya tarik tersendiri.
"Koleksinya romantis. I loved the clothes. Sangat berkesan Coco di awal abad 20-an, tapi Karl membuatnya uber-modern," kata aktris dan model Milla Jovovich yang merupakan salah satu tamu VIP Chanel. Selain Milla, ada Jessica Chastain dan Puteri Caroline dari Kerajaan Monako.
Hadirnya bintang lintas generasi dari berbagai belahan dunia itu sudah cukup membuktikan keberhasilan Chanel menaklukan dunia.
Terlalu ambisiuskah Karl jika ingin terus berekspansi? Dalam hal bisnis wajar saja. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan keuntungan besar. Tetapi Karl tidak mau terlalu ambisius.
"Ini bukan sebuah perjalanan ambisius.. Psikoanalisis membunuh kreativitas," ujar Karl
0 komentar:
Posting Komentar